Sebagian besar tindak kejahatan yang dilakukan para remaja di negara Cina dianggap akibat pengaruh negatif yang dihasilkan internet. Situs yang berisi kekerasan dan pornografi pun dijadikan sorotan.
Hal tersebut dikemukakan Wu Heping, juru bicara menteri keamanan publik negeri tirai bambu ini, saat memberikan tanggapan terkait kondisi terakhir kejahatan dunia maya di Cina.
"Dari kasus terdahulu yang telah kami ungkap, proporsi remaja yang dinyatakan bersalah atas tindak penipuan, perampokan dan perkosaan yang terhubung dengan internet atau telah terpengaruh dengan tindakan esek-esek (mesum - red.) secara online itu sangat tinggi," ujar Wu, seperti dilansir reuters dan dikutip detikINET, Jumat (20/4/2007).
Wu menambahkan, dari perkiraan awal yang dihasilkan pihaknya ketika menahan para remaja yang telah berbuat kriminal, hampir 80 persennya telah terbujuk untuk melakukan kejahatan akibat pengaruh dari internet.
Minggu lalu, pemerintah Cina telah mengumumkan kampanye memerangi pornografi di dunia maya. Tujuannnya jelas, untuk memberikan perlindungan kepada pengguna internet remaja dari dampak negatif yang ditimbulkan. Padahal Cina tercatat sebagai negara dengan pendapatan pornografi online terbesar di dunia. Sistem sekuriti publik akan ditingkatkan selama kampanye, serta juga akan diberikan tips untuk membuat zona bersih di internet," imbuh Wu. Pemerintah negara komunis ini sebenarnya sudah memiliki petugas khusus yang mengawasi perkembangan konten di dunia maya, yakni polisi cyber. Tetapi yang menjadi target mereka seringkali pelaku yang terkait isu politik dibandingkan pornografi ataupun kekerasan di internet.
